Ransomware menyerang CommonSpirit Health, jaringan rumah sakit besar di Amerika Serikat. Akibat kejadian ini, seluruh data di komputer rumah sakit tidak bisa diakses.
Serangan yang terjadi pada Senin, 3 Oktober waktu AS membuat ribuan pasien terdampak. Pasalnya, CommonSpirit Health mengelola 1.000 klinik perawatan, dan 140 rumah sakit di AS.
“(Serangan) ini berdampak pada beberapa divisi CommonSpirit,”
kata juru bicara CommonSpirit Health, Chad Burns dalam sebuah e-mail, dikutip KompasTekno dari Healthcare Dive, Minggu (16/10/2022).
Menyebabkan Sistem Offline
Sayangnya Burns menolak menjelaskan rincian serangan itu lebih lanjut. Guna meminimalisir serangan yang terjadi, pihak CommonSpirit Health menon-aktifkan sejumlah sistem yang mencakup data kesehatan elektronik dan lainnya.
Karena serangan tersebut, beberapa layanan di fasilitas kesehatan seperti di Chattanooga, Tennessee, yang dipindahkan secara offline, termasuk catatan kesehatan elektronik.
Selama ini, semua dokter dan perawat yang bekerja mengandalkan data yang tersimpan di komputer dalam merawat pasien, untuk merencanakan opsi perawatan hingga mengatur data rumah sakit.
Serangan keamanan ini lantas mengganggu aktivitas rumah sakit karena perawat maupun dokter membutuhkan waktu ekstra dalam memeriksa maupun melayani pasien.
Salah satu pasien bahkan tertunda operasinya, sementara pasien lainnya tidak dapat melakukan CT scan meskipun mengalami pendarahan otak. Jadwal pemeriksaan pasien pun banyak yang harus dijadwal ulang.
Ransomware Menyerang Data Sensitif
Hacker menyerang jaringan CommonSpirit dan mendapatkan akses ke data sensitif rumah sakit. Mereka mengancam akan merusak data tersebut atau menjualnya jika tidak membayar.
Walau membayar sekalipun, tidak ada jaminan data yang telah diretas akan dikembalikan.
Sektor kesehatan sendiri menjadi sektor yang seksi untuk menjadi serangan hacker. Serangan ke jaringan rumah sakit sudah banyak terjadi.
Serangan yang pernah terjadi di Indonesia terjadi pada 2017 & menyerang 2 rumah sakit.
Bagaimana Ransomware Menyerang
Ransomware sendiri akan menyerang dengan cara mengenkripsi data-data pengguna.
Perangkat yang terserang ransomware dapat menyerang perangkat lain yang sejenis atau mempunyai sistem operasi yang sama.
Hacker kemudian akan meminta tebusan yang biasanya dalam bentuk bitcoin.
Data-data yang telah dienkripsi oleh ransomware tersebut umumnya tidak dapat dikembalikan seperti semula walau sudah membayar tebusan yang diminta.
Bagaimana Menghindari Ransomware
Ada beberapa cara untuk menghindari ransomware. Cara paling gampang adalah jangan pernah mengunduh aplikasi bajakan / aplikasi dari situs yang tidak jelas.
Pastikan juga untuk menghidupkan antivirus / anti malware bawaan pada laptop kita.