Akun Ghozali Everyday di OpenSea viral karena penjualan foto selfie NFT yang mencapai miliaran rupiah. Pemilik akun Ghozali Everyday sukses raup cuan dari konsisten menjual foto selfie yang diambil dalam kurun waktu 5 tahun terakhir.
Nama sebenarnya Ghozali Everyday adalah Sultan Gustaf AL Ghozali, mahasiswa semester 7 Fakultas Ilmu Komputer Prodi Animasi D-4 Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang. Putra kedua dari tiga bersaudara pasangan Erna Setyawati dan Heru Kamdani itu pun mengaku kaget karena fotonya laku bahkan viral.
“Awal-awal itu dipromosiin oleh komunitas NFT Indonesia. Terus orang luar negeri jadi ikutan beli bahkan chef Arnold juga beli. Belinya bahkan sampe 25 gitu, foto wajah saya, haha,” kata Ghozali sembari tertawa ketika ditemui di kampusnya, Semarang, Kamis (13/1/2022).
Menjual foto selfie selama 5 tahun
Ghozali pun tak menyangka bakal cuan miliaran karena dia mengambil foto selfie selama 5 tahun. Padahal awalnya foto selfie itu untuk dijadikan video timelapse perubahan dirinya sejak lulus dari SMK 5 Semarang pada 2017 lalu.
“Aslinya itu saya foto setiap hari buat animasi time lapse. Setelah lima tahun jadi video gitu. Tujuanya itu. Sudah dibuat kemudian sekalian upload di NFT kali aja lucu,” ujarnya.
Tak disangka, konsistensinya berfoto selfie selama 5 tahun setiap hari itu diapresiasi kolektor NFT dan laris dibeli. Pantauan detikcom pada Kamis (13/1), koleksi NFT Ghozali Everyday termurah dijual seharga 0,28 ETH atau kisaran Rp 13,5 juta. Dengan total 932 koleksi, maka bisnis NFT milik Ghozali bernilai hampir Rp 12,6 miliar.
“Itu nilai dari keseluruhan yang beli itu ada yang bilang sampe Rp 12 M. Tapi misal ada yang beli Rp 20 juta saya dapet 10% begitu terus. Pendapatan total sekitar Rp 1,5 M,” ujar Ghozali.
Ghozali pun mengaku belum bercerita ke orang tuanya soal pendapatannya yang mencapai Rp 1,5 miliar. Dia khawatir orang tuanya bingung caranya mendapatkan uang.
“Jujur saya belom berani bilang ke orang tua. Nanti ditanya ini orang dapat (uang) darimana,” ujar Ghozali sambil tertawa.
Di sisi lain, Ghozali mengaku sudah punya rencana khusus untuk menggunakan uang tersebut. Ghozali menjelaskan setelah dia lulus ingin bekerja di studio animasi dan bisa membuat studio animasi sendiri.
“Total pendapatan saya, sudah dapat pendapatan total Rp 1,5 M lebih. Ke depan uangnya buat investasi lagi. Berharap setelah lulus mau kerja di studio animasi buat cari pengalaman terus bikin studio animasi sendiri,” ujarnya.
Ghozali pun mengaku akan terus konsisten berfoto selfie di NFT. Rencananya kegiatannya itu akan dia lakukan hingga nantinya menggunakan toga atau lulus kuliah.
“Tahun ini pengin tetap lanjut, ini saya kan semester 7 semoga aja lulus tahun ini kayanya bakal keren kan soalnya awal foto lulus SMK terus di akhirnya bakal lulus kuliah pake toga wisuda. Biar ada awal sama endingnya,” kata Ghozali.
Aktif ikut kompetisi
Ghozali juga dikenal sebagai sosok yang gigih dan konsisten. Selain rutin berselfie hingga 932 foto, ternyata dia juga gemar berkompetisi salah satunya dalam lomba membuat logo.
“Prestasi pas awal-awal semester saya suka design logo. Itu sempet di ’99designs.com’ isinya lomba semua, saya ikut 100 lebih tapi yang menang cuma beberapa saja 1 atau 2 tahun 2020,” ujarnya.
Dekan Fakultas Ilmu Komputer (FIK) Udinus, Guruh Fajar Shidik juga mengatakan Ghozali juga mahasiswa yang keratif. Dia juga mendapatkan beasiswa di Udinus sejak semester 3.
“Mas Sultan ini juga mahasiswa yang keratif ya, mendapat beasiswa sejak semester 3,” kata Fajar.
“Dia itu punya jiwa petarung, beberapa kali ikut kompetisi tingkat internasional, menang dua kali,” imbuh Kaprogdi Animasi Udinus, Khafiizh Hastuti.
Hal senada juga disampaikan salah satu teman sekelasnya di Fakultas Ilmu Komputer Prodi Animasi D-4 Udinus Semarang, Muhamad Amir Koirudin. Amir menyebut Ghozali sempat mengatakan pada teman-temannya soal aktivitasnya berfoto selfie.
“Salah satu orang yang punya ide unik di kelas. Ya foto setiap hari itu salah satunya. Dulu itu di awal kuliah pernah bilang ingin punya channel YouTube, tapi bingung diisi apa. Dia bilang punya foto setiap hari, tapi waktu itu masih sebulan, jadinya pendek terus diperpanjang 5 tahun,” kata Amir.